GLADIWANA

Akibat tuntutan tugas bertahun-tahun, alumni Diploma Sastra Inggris Unpad ini akhirnya menjadi andal sebagai marketing dan urusan relationship dengan pihak klien. Mencari dan menemukan klien yang potensial agar repeat order adalah tugas rutinnya. Menjaga hubungan baik, bahkan berteman dengan klien adalah keahliannya. Semua itu adalah dalam rangka menjaga kelangsungan proyek demi proyek di kantor, sehingga terus sambung menyambung sepanjang tahun. Agar lumintu, kata orang Jawa ; uninterrupted sustenance, kata orang Bule.HP : 0822-9572-8052

Tupoksinya adalah untuk support proyek yang akan berlangsung di lapangan. Diantaranya di bidang medis, baik menyediakan obat-obatan berikut dokternya. Selain itu juga menyiapkan tenaga dokumentasi proyek, serta pernak-pernik kebutuhan klien untuk kegiatan di lapangan, seperti t-shirt, celana training, topi, sandal gunung, sepatu, bandana dan lain-lain. Tidak ketinggalan juga adalah mengurus transportasi peserta, berupa bus untuk pergi-pulang. Semuanya itu adalah bentuk support yang signifikan bagi suksesnya kegiatan pelatihan.HP : 082321219413

Sehari-hari di kantor, lulusan D3 BSI ini bertugas sebagai penjaga lalulintas keuangan dan mengurusi pajak perusahaan. Meskipun demikian, anak muda Boyolali dari lereng Gunung Merapi ini selalu siap mendukung proyek-proyek Gladiwana di lapangan. Pengalamannya sebagai personil pendukung lapangan di berbagai ragam pelatihan dan kegiatan di alam terbuka, semakin membuat dirinya terampil dalam menyikapi setiap tantangan yang ada di lapangan. Jadi, di kantor selalu hemat dan cermat ; di lapangan selalu tanggap dan sigap.

Alumni FPOK IKIP Bandung ini terus menempa kebugaran fisiknya, khususnya lewat olahraga lari. “No reason to stop running,” katanya. Tesis S2-nya di Psikologi Unpad tentang outbound training, sungguh menguatkan bisnis Gladiwana dari sisi wawasan keilmuan. Ia juga berpengalaman mendaki gunung-gunung tinggi di kawasan Himalaya, Eropa, Afrika, dan Amerika. Dua hal itu membuatnya andal dalam menerapkan metode experiential learning pada kegiatan pelatihan di alam terbuka, yaitu bersatunya wawasan keilmuan dan pengalaman di lapangan.

Aktivitas di alam terbuka semakin membentuk jati dirinya ketika bergabung menjadi anggota Wanadri pada tahun 1983. Mendaki gunung, menjelajah hutan, dan berarung jeram adalah kegiatan yang diikutinya di organisasi pecinta alam itu. Setelah terjun langsung dalam berbagai pelatihan di Wanadri maupun kegiatan outbound training, ia jadi sangat andal sebagai fasilitator di lapangan. Di kantor, tugasnya adalah sebagai Dandema (Komandan Detasemen Markas) yaitu menyiap-siagakan kantor untuk mendukung kerja sehari-hari maupun proyek di lapangan.

Tugasnya merancang program pelatihan sekaligus kurikulumnya, juga merancang flow pertunjukkan dan acara panggung untuk suatu event. Diawali dengan presentasi kepada klien disertai diskusi yang intens, dan diakhiri dengan kesepakatan tentang format pelatihan ataupun event-nya hingga siap digelar di lapangan. Tugas itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan latar belakang studinya, baik di Planologi ITB maupun di Komunikasi Massa FISIP-UI. Itu semua berkat tempaan pengalaman 20 tahun lebih dan kesungguhannya dalam melayani berbagai need klien.

Latar belakangnya sebagai aktivis kegiatan di alam terbuka di Wanadri membuatnya mudah klik dengan bidang bisnis Gladiwana. Ditambah kedekatan secara pribadi di masa lalu dengan personil Gladiwana, membuatnya mudah dalam membangun mutual trust. Di tengah kesibukannya setelah pensiun, ia masih terus menyempatkan diri untuk memantau perkembangan Gladiwana di Jakarta. Walaupun saat ini tinggal di dua tempat, Bandung dan Solo, dukungan untuk Gladiwana bisa dilakukan dengan mudah lewat bantuan teknologi media sosial.